Anatomi payudara (Wikipedia)
1. Dinding dada,
2. Otot dada,
3. Lobulus,
4. Puting susu,
5. Aerola (lingkaran diluar puting susu yang kehitaman),
6. Saluran kalenjar susu,
7. Lemak dan,
8. Kulit.
2. Otot dada,
3. Lobulus,
4. Puting susu,
5. Aerola (lingkaran diluar puting susu yang kehitaman),
6. Saluran kalenjar susu,
7. Lemak dan,
8. Kulit.
Semua wanita mempunyai benjolan payudara. Benjolan itu normal dan terjadi karena siklus hormon.
Hormon adalah zat
vital untuk kelangsungan hidup manusia. Tanpa dia, manusia akan punah
dari muka bumi ini. Ialah yang mengatur dan mengontrol secara efektif
dan efisien keseimbangan berbagai zat di dalam tubuh. Tugasnya hanyalah
membawa pesan untuk dilaksanakan oleh organ yang bersangkutan, sehingga
hormon disebut juga messenger atau utusan. Hormon dihasilkan oleh tubuh
kita sendiri.
Pabriknya disebut
kelenjar endokrin sedangkan alat pelaksana, target organ atau organ
sasaran. Produksi ini di eselon tertinggi diatur oleh otak melalui dua
kelenjar buntu lainnya, yaitu hipofise dan hipotalamus. Pembuatannya
dilakukan sesuai dengan isyarat organ yang membutuhkan, melalui
transmisi saraf.
Haid di koordinir oleh
dua kelenjar endokrin yang berdomisili di otak yaitu hipotalamus dan
hipofise. Mereka mengirimkan hormon gonadotropin yang merangsang ovarium
(indung telur) untuk menghasilkan telur dan mematangkannya.
Selanjutnya rahim dan
payudara dipersiapkan oleh ovarium dengan pengiriman estrogen.
Endometrium menebal mempersiapkan tempat tidur sang bayi dan lobulus di
kelenjar payudara tumbuh bersiap untuk memberi air susu. Keadaan ini
mencapai puncaknya pada hari ke 22, untuk menyambut calon janin. Pada
hari ke 14, di saat folikel siap dibuahi, ovarium melakukan rencana
antisipasi dengan membuat progesteron.
Hari-hari folikel siap
dibuahi disebut masa subur . Bila pembuahan tidak terjadi, pada hari ke
27-28, progesteron berkurang dan sel telur ini gugur beserta
persiapannya. Endometrium menipis seperti halnya dengan lobulus payudara
yang menyusut. Perdarahan bulanan yang terjadi disebut haid dan
berlangsung selama 3-7 hari sebanyak 50-100 cc.
Pertumbuhan lobulus
akan dirasakan seperti penegangan atau pemadatan payudara sebaliknya
penyusutan seperti pelunakan. Pertumbuhan dan penyusutan itu tidak
terjadi secara total artinya ada bagian yang tetap memadat dan
sebaliknya. Maka payudara tidaklah seperti spons yang sama konsistensi
tetapi ada bagian-bagian yang memadat.
Bagian memadat ini dirasakan sebagai benjolan atau tumor.
Pasien akan merasakan
peristiwa normal ini sebagai tumor yang multipel (banyak), batasnya
tidak jelas dan sakit. Keadaan ini di diagnosa sebagai penyakit
fibrokistik. Tidak ada terapi bagi penyakit ini kecuali analgetik (obat
pelerai nyeri).
Kadang-kadang lobulus
tumbuh berkelebihan. Di usia muda ia akan di diagnosa sebagai
fibroadenoma mammae (FAM). Tumor akan berbatas tegas, padat dan tidak
sakit. Pengobatannya ialah eksisi dan dikonfirmasi di laboratorium.
Kepustakaan terkini menyebutkan bahwa FAM dapat tidak di eksisi bila
sudah dipastikan dengan pemeriksaan USG dan aspirasi.
Di usia tua, lobulus
akan membesar dan cairan tertumpuk. Kelainan ini disebut kiste. Diagnosa
dilakukan dengan USG dan pengobatannya cukup dengan aspirasi. Namun
bagaimanapun bila Anda menemukan tumor payudara segeralah ke dokter
karena walaupun mayoritas jinak keganasan dapat muncul.
Ref. Dixon,J.M. Breast Surgery 3rd ed, Saunders, 2007
Tidak ada komentar:
Posting Komentar